Sayyidah Zainab binti Ali Salamullah Alaiha

Husein dari Indonesia (ID)
3 min readNov 19, 2023

--

Sumber Gambar: freepik.com

Merujuk pada Lisān al-Arab (karya Ibnu Manzur) terkait dengan kata Za-na-ba, dimana kata Zainab dalam bahasa Arab diantaranya memiliki makna “Pohon yang indah dipangang serta harum”. Sementara itu, apabila merujuk pada Tāj al-Arus (karya Murtadha Zubaidi, 1414 H, jld.2, hlm.60), kata Zainab diantaranya “Zein Ab” yang bermakna “hiasan (bagi) Ayah”.

Merujuk pada As-Sayidah Zainab (Karya Syarif al-Qurasyi, 1422H, hlm. 39), dimana nama Zainab tersebut diberikan oleh Rasulullah Muhammad Saww (Shallallahu Alaihi Wa Ali Wasalam) atas perintah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang disampaikan melalui Malaikat Jibril.

Beliau merupakan anak perempuan dari Imam Ali bin Abi Thalib Alaihi-Salam beserta Sayyidah Fathimah az-Zahra Salamullah-Alaiha dan lahir di Madinah pada sekitar 5 Jumadil-Awal 5H/527. Beliau wafat pada usia 57 tahun yang bertepatan pada 15 Rajab 63H/685 dan dimakamkan di Damaskus, Suriah. Dimana pada tanggal kelahirannya diperingati sebagai “Hari Perawat” di negara Republik Islam Iran.

Beliau merupakan cucu dari Rasulullah Muhammad Saww (Shallallahu Alaihi Wa Ali Wasalam) dan Sayyidah Khadijah Salamullah-Alaiha. Saudara perempuan dari Imam Hasan Alaihi-Salam dan Imam Husain Alaihi-Salam. Bibi dari Imam Ali Zainal Abidin as-Sajjad Alaihi-Salam.

Suaminya bernama Abdullah bin Jakfar bin Abi Thalib, yang dikaruniai anak diantaranya Muhammad, Aun, Ali, Abbas. Sayyidah Zainab Salamullah-Alaiha memiliki Kunyah “Ummu Kultsum”, dengan Lakab diantaranya ialah Aqilah Bani Hasyim, ‘Alimah Ghairu Mu’allamah, Kamilah, Fadhilah serta lainnya. Beliau sering disebut dengan Zainab al-Kubra.

Sayyidah Zainab Sallamullah-Alaiha memiliki berbagai gelar, yang diantaranya ialah Aqilah bani Hasyim, Ālimah Ghairu Mu’allamah, Ārifah, Muwatsaqah, Fādilah, Kāmilah, Ābidatu Āli ‘Ali, Ma’sumah Sughrā, Āminatullah, Nāibatu az-Zahra, Nāibatu al-Husain, Aqilatu an-Nisa, Syarikatu as-Syuhadā, Bālighah, Fashihah dan Syarikatu al-Husain.

Sumber Gambar: parstoday.ir

Dalam buku al-Khashāish al-Zainabiyah (Karya Jazairi, 1425H, hlm.44) dimuat bahwa Nabi Muhammad Saww menciumnya dan bersabda, “Aku berwasiat kepada umatku yang hadir dan yang gaib untuk menjaga kehormatan anak perempuan ini. Karena sesungguhnya dia (bagiku) bagaikan Sayyidah Khadijah al-Kubra Salamullah-Alaiha.

Sayyidah Zainab al-Kubra Salamullah Alaiha dijuluki dengan Ummul Mashāib yang bermakna “Ibu dari segala musibah”, karena beliau merasakan berbagai ujian berat dalam kehidupannya. Diantaranya ialah menyaksikan berbagai penderitaan datuknya (Rasulullah Muhammad Saww), orang-tuanya (Imam Ali Alaihi-Salam dan Sayyidah Fathimah az-Zahra Salamullah-Alaiha), saudaranya (Imam Hasan al-Mujtaba Alaihi-Salam dan Imam Husain as-Syahid Alaihi-Salam di Padang Karbala: bersama kedua-anaknya, kerabatnya serta seluruh syuhada dan tawanan pada peristiwa Karbala).

Ucapan Sayyidah Zainab Salamullah-Alaiha kepada Yazid: “Gunakanlah segala tipu muslihat yang kau miliki, dan jangan segan-segan untuk mengerahkan segala upaya yang dapat kau lakukan. Dan lepaskan segala permusuhan dari bajumu, karena bahwa sesungguhnya noda kenistaan yang kau lakukan sepanjang masa tidak akan dapat dibersihkan. Puji syukur kepada Allah yang telah mengakhiri para penghulu pemuda surga dengan kebahagiaan dan pengampunan. Dan surga telah diwajibkan untuk mereka. Aku memohon kepada Allah untuk mengakhiri mereka dengan keluhuran dan menganugerahkan keutamaan-Nya yang banyak kepada mereka, karena Dia adalah Dzat Yang Maha Kuasa”. (Syahedi, Zendegani Hadhrat Fathimah Zahra, hlm. 260)

Sayyidah Zainab bin Ali al-Kubra Sallamullah-Alaiha merupakan salah-satu sosok pewarta terkait dengan peristiwa Karbala, disamping Imam Ali Zainal Abidin Alaihi-Salam beserta yang lainnya.

Tulisan ini ditulis pada 20 November 2023, bertepatan dengan Hari Anak Sedunia (Universal). Do’a untuk Anak-anak di Indonesia serta seluruh dunia, dan Bangsa Palestina serta Muslim seluruh dunia yang senantiasa sedang berjuang dalam kesabaran dijalan yang haq (kebenaran hakiki).

--

--

Husein dari Indonesia (ID)
Husein dari Indonesia (ID)

Written by Husein dari Indonesia (ID)

0 Followers

Imam Husain (ﻉ) berkata, “Lima perkara yang bila tidak dimiliki seseorang, maka ia tidak memiliki apa-apa: Akal, Agama, Adab, Rasa-Malu, dan Akhlak yang Mulia.”

No responses yet